Hadirmu
Kupandangi matahari
Kemilau sang surya bersinar kembali
Bersama redupnya mata hati
Kemilau sang surya bersinar kembali
Bersama redupnya mata hati
Ternyata kaulah sosok pertama
Yang mengisi kekosongan jiwa
Memberi segenggam ketulusan yang berarti
Membawa harapan dengan sejuta janji
Yang mengisi kekosongan jiwa
Memberi segenggam ketulusan yang berarti
Membawa harapan dengan sejuta janji
Ketulusan yang kau beri
Tak pernah mengharap balas budi
Bukan karena keadaan hati
namun lembut nuranimu laksana sang peri
Tak pernah mengharap balas budi
Bukan karena keadaan hati
namun lembut nuranimu laksana sang peri
Haru dalam Kalbu
Suara isak tangis sanak keluarga
Menyertai lafal-lafal Allah yang bergema
Air mata mengalir bak sungai musi
Melukiskan kesedihan dan kehilangan
Kehilangan yang tiada kembali lagi
Menyertai lafal-lafal Allah yang bergema
Air mata mengalir bak sungai musi
Melukiskan kesedihan dan kehilangan
Kehilangan yang tiada kembali lagi
Mungkin saja bisa kembali
kembali menyapa hari-hari
Meski hanya dalam mimpi
kembali menyapa hari-hari
Meski hanya dalam mimpi
Sosok itu telah pergi
Ke manakah kan kucari lagi
Di sini tak akan ada
Di sanapun hanya angan semata
Ke manakah kan kucari lagi
Di sini tak akan ada
Di sanapun hanya angan semata
Ku terdiam dan termenung
Menyatukan haru biru dalam kalbu
Hanya tangis hati yang setia
Menemani dan menunggu dalam duka
Menyatukan haru biru dalam kalbu
Hanya tangis hati yang setia
Menemani dan menunggu dalam duka
Bimbang…
Kebimbangan mematahkan semua harapan
Mengubah agenda hidup yang kan dijalani
Mengubah agenda hidup yang kan dijalani
Dirimu…
Sosok yang tak kan bisa terganti
Sosok yang tak kan bisa terganti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar