Nama :
Tezar Priyantoko Permadi
Kelas : 1ID11
NPM : 36415859
Ilmu
Budaya Dasar
BAB X
MANUSIA DAN HARAPAN
1 . Berbagai Contoh dalam Kehidupan
Penderitaan bersama banyak dilukiskan
dan dikisahkan dalam pustaka-pustaka susastra, pustaka-pustaka keilmuan, dan
juga dalam kitab-kitab keagamaan. Penderitaan adalah kenyataan, sedangkan
harapan adalah mengenai kejadian yang bakal datang.
Upaya untuk mengatasi harapan itu
menimbulkan teori dan hipotesis. Bahkan, ajaran agama tidak lain adalah pemandu
bagi pemeluknya agar apa yang diharapkan, yakni kebahagiaan dan ketentraman,
dapat dicapai dengan jalan sebaik-baiknya, yang diizinkan oleh Allah SWT, dan
dengan hasil yang sebaik-baiknya pula.
Bahwasannya dunia ini terbagi menjadi
beberapa blok, pada hakikatnya adalah karena munculnya teori dan hipotesis yang
bermacam-macam. Setiap teori untuk mencapai kebahagiaan dan ketentraman
didukung oleh argumen tertentu yang dianggap kuat.Tidak jarang terjadi
pembunuhan yang mengerikan di kawasan Asia dan Afrika yang disebabkan oleh
teori dan hipotesis tentang “teknik” untuk mengatasi penderitaan.
2 . Nilai-nilai Budaya sebagai Tolok
Ukur Harapan
Di dalam hasil budaya yang berupa hasil
sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya. “Kudangan” (kata Bahasa
Jawa) ialah harapan yang terpendam dalam hati orang tua mengenai masa depan
sang anak. Kudangan pada dasarnya adalah kristalisasi aspirasi seorang ayah
atau ibu mengenai dua hal, yaitu (1) aspirasi mengenai sosok kemanusiaan yang
diharapkan akan berkembang pada anaknya, dan (2) aspirasi mengenai tempat yang
diharapkan akan dicapai oleh anaknya dalam masyarakat.
Oleh karena itu, kudangan dirumuskan
seseorang berdasarkan perbendaharaan nilai yang hidup dalam dirinya dan juga
persepsinya mengenai kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat.
3
. Makna Harapan
Harapan berasal dari kata harap, artinya
keinginan yang belum terwujud supaya dapat terjadi. Setiap orang memiliki
harapan. Tanpa harapan, manusia tidak ada artinya sebagai manusia. Manusia yang
tak memiliki harapan, berarti tak dapat diharapkan lagi.
Menurut kodratnya, dalam diri manusia
ada dorongan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dorongan
kodrat, yaitu menangis, tertawa, berpikir, berkata, bercinta, mempunyai
keturunan, dan sebagainya.
Dorongan kebutuhan hidup, yaitu
kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah : pangan, sandang, dan
papan. Sedangkan kebutuhan rohani ialah : kebahagiaan, kesejahteraan, kepuasan,
hiburan, dan sebagainya.
Berdasarkan dua dorongan kebutuhan
tersebut, maka orang mengharapkan agar kebutuhan hidup itu terpenuhi. Dalam
mencukupi kebutuhan tersebut, manusia tidak dapat mencapainya sendiri,
melainkan harus dengan bantuan orang lain.
4
. Makna Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya,
artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.Pengetahuanyang
diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan.
Berbagai macam kepercayaan, yaitu :
1. kepercayaan kepada diri sendiri,
2. kepercayaan kepada orang lain,
3. kepercayaan kepada pemerintah,
4. kepercayaan kepada Tuhan.
Berlandaskan kepercayaan tadi, setiap
individu merasa yakin bahwa tujuan hidup kepada kebahagiaan yang sempurna itu
tidak terdapat di dunia ini, melainkan di akhirat. Perasaan optimis bahwa
kebaikan dalam tingkah laku akan membawa kebaikan pula (pahala) dan akan
mengalahkan kejahatan.
BAB XI
PENDIDIKAN
KEPENDUDUKAN
DAN
LINGUNGAN HIDUP (PKLH)
1
. Latar Belakang Perlunya PKLH
Masalah
lingkungan hidup telah ada sejak dahulu kala. Adanya perpindahan penduduk (migrasi) dari satu tempat ketempat lain
sejak dahulu kala, merupakan bukti bahwa manusia telah mengetahui atau
menyadari adanya kualias yang kurang memada lagi. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa lingkungan hidup adalah
sebuah benda dan kondisi-kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan
berpengaruh pada kehidupan kita, termasuk juga tingkah laku manusia. Sehubungan
dengan itu, muara dari PKLH ada kaitanya dengan upaya mewujudkan kesejahteraan
manusia. Untuk meunjukan kadar perlunya PKLH, dibawah ini disajikan beberapa
informasi agar dapat direnungkan sebagai bahan pertimbangan :
Informasi
1
Usainya
(Perang Dunia II) yang melibatkan hampir seluruh bangsa dan sebagian besar
wilayah muka bumi telah membawakan efek demografis yang sangat berpengaruh atas
timbulnya maslah-masalah baru yang menyangkut lingkungan dan sumber-sumber
hidup manusia.
Informasi
2
Lebih
dari satu juta anak RRC tidak mempunyai izin bertempat tinggal karena mereka
lahir lebih dari jumlah yang ditargetkan pemerintah. Tanpa izin tersebut
anak-anak sering disebut dengan “anak gelap”.
Informasi
3
Sementara
itu jumlah penduduk dunia masih terus bertambah
dengan laju rata-rata
1,6 persen/tahun atau sekitar 80
juta/tahun. Mereka ini memerlukan tambahan produksi pangan,energi,rumah, dan
kebutuhan hidup lain. Padahal sebagian besar pertama bahan ini terjadi di
negara sedang berkembang yang kurang mampu mendukung itu.
Informasi
4
Sejak tahun 1950-an masalah pencemafan makin menarik
perhatian. Asap kabut atau smog, yaitu pencemaran udara yang berasal dari asap
mobil dan pabrik, sangat mengganggu kesahatan dan tanaman di kota-kota besar.
Informasi
5
Para ahli tanah menyimpulkan bahwa pada daerah
gunung kidul yang tandus seperti yang kia lihat sekarang ini baru mulai sekitar
pertangahan abad ke-19, yaitu berkaitan erat dengan diterapkanya sistem tanam paksayang mengharuska penduduk
menanam kopi dan tanaman perdagangan yang lain yang dilakukan juga
didaerah-daerah lereng pegunungan.
Informasi
6
Pada pertengahan tahun 1988 ini lebih
dari 300 ahli cuaca.peneliti,menteri kabinet,politisi dan ekonom dari 40
negara, temasuk indonesia yang diwakili oleh menteri KLH Emil Salim, yang
berkumpul di Toronto, Canada. Mereka membcarakan mengenai kekhawatiran bersama
karena naiknya suhu udara dibumi.
2
. Tujuan PKLH
Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup berasal dari dua konsep dasar pendidikan,
yaitu Pendidikan Kependudukan dan Pendidikan Kelestarian Lingkungan Hidup.
Berdasarkan batasan diatas, dapat disusun tujuan PKLH yang lebih terperinci
sebagai berkut :
a.
Mengembangkan
pengetahuan tentang konsep kependudukan dan lingkungan hidup.
b.
Mengembangkan
kesadaran terhadap adanya masalah kependudukan dan lingkungan hidup
c.
Menumbuhkan
kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
d.
Mengembangkan
pengetahuan tentang adanya hubungan timbal balik antara pendudukdan lingkungan
hidup.
e.
Mengembangkan
sifat positif terhadap pembentukan lingkungan hidup yang serasi yang menjamin
kelangsungan hidup manusia.
f.
Mengembangkan
keterampilan untuk membina keluarga dan kelestaran hidup.
g.
Mengembangkan
partisipasi aktif dala usaha meningkatkan kualitas penduduk dan kelestarian
lingkungan hidup.
3
. Objek PKLH
Berpijak
pada tujuan-tujuan diatas, objek yang menjadi medan sudi PKLH adalah berkaitan
dengan masalah kependudukan dan kelestarian lingkungan hidup. Telah
didefinisikan masalah pokok dibidang lingkungan hidup yaitu :
a.
Masalah
kependudukan dengan segala parameternya
b.
Masalah
pencemaran lingkungan
c.
Masalah
ekonomi dalam hubunganya dengankonsep pertumbuhan dan biya sosial
d.
Masalah
instutisional
e.
Masalah
persepsi manusia terhadap kualitas lingungan hidupnya.
Ada diungkapkan
bahwa program Pendidikan Lingkungan Hidup dapat mencangkup berbagai disiplin,
beberapa disiplin diantaranya meliputi :
a. Ekosistem
b. Populasi
c. Ekonomi dan Teknologi
d. Keputusan yang berkaitan dengan
lingkungan
e. Etika lingkungan
4
. Pertumbuhan Penduduk dan Keselarasan
Lingkungan Hidup
A. Masalah Lingkungan
Selam
berjuta-juta tahuyang lalu, Tuhan YME telah menciptakan bumi dan isinya, yaitu
jauh sebelum diciptakan manusia. Penciptaan itu berupa tumbuh-tumbuhan yang
beraneka ragam dan jenis-jenis hewan yang bersel satu hingga binatang-binatang
raksasa. Kini tumbuha-tumbuhan raksasa itu telah punah dan dalam jutaan tahun
usianya terpendam di bumi.
B. Pengertian Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada disekitar tempat tinggal kita. Ilmu yang khusus empelajari
tentang masalah tempat tinggal disebut Ekologi. Kalau diperhatikan, suatu
lingkungan hidup, ada dua hal yang tampak mengisi lingkungan hidup itu :
a.
Berbagai
macam makhluk hidup
b.
Benda
atau keadaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam makhluk hidup.
C. Keselerasan Lingkungan
Dalam
setiap lingungan hidup antara komponen yang atu dengan yang lainnya terkait
adanya saling keterkaitan. Hukum saling ketergantungan berlaku pada setiap
lingkungan hidup. Ketergantungan antara jenis, ketergantungan antar populasi,
dan ketergantungan antar komponen biotik dengan abiotik.
D. Peranan Manusia Dalam Lingkungan Hidup
Manusia
merupakan komponen biotik dalam suatu lingkungan hidup. Manusia memiliki
kelebihan dari makhluk lain, ialah akal budi.
E. Pertumbuhan Penduduk dan Sumber Alam
Kebutuhuan
manusia tampak terus meningkat karena adanya pertumbuhan penduduk yang pesat.
Yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah semua kekayaan alam, baik yang
berupa makhluk hidup, maupun benda-benda mati yang dimiliki suatu tempat.
Sumber alam dibagi dua yaitu sumber alam biotik dan abiotik.
F. Pemanfaatan Sumber-Sumber Alam
Sumber-sumber
alam yang disediakan Tuhan YME berupa kekayaan, guna memenuh kebutuhan hidup
dan kesejahteraan manusia.
a.
Tanah
Perkembangan
penggunaan tanah untuk pertanian dimuai sejak cara yang paling sederhana hingga
mekanisme pertanian modern, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
pertanian.
b.
Air
Air
merupakan kebutuhan pokok manusia, sejak penggunaan yang paling kecil seperti
untuk minum, masak, mencuci, mandi dan sebagainya sampai pada pemnafaatan air
untuk pertanian, pembangunan waduk untuk pengairan dan pembangkit listrik.
c.
Hutan
Hutan berperan aktif sebagai pelindung banjir,
longsor dan sebaggainya. Juga darinya dapat diperoleh bermacam hasil hutanuntuk
kepentingan kehidupan.
d.
Pertambangan
Didalam bumi tersimpan berbagai macam tanbang.
Bahan-nbaan tambang ini sangat bermanfaat bagu kehidupan manusia. Diantara
bahan-bahan tambang itu ialah batubara, minyak bumi, timah, tembaga, emas, dan
sebagainya.
·
Minyak
Bumi
Minyak
bumi bukan saja apa yang dikenal dipedesaan “minyak tanah” untuk mengisi kompor
atau lampu melainkan dapat juga memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
·
Batubara
Sepeti
halnya minyak bumi, para ahli juga telah dapat menemukan manfaat yang besar
dari bahan tambang “batubara”. Batubara disamping sebagai bahan bakar untuk
lokomotif uap, juga menghasilkan gas bagi keperluan penerangan.
·
Tambang-Tambang
Lainnya
Hasil tambang berupa
besi, mangan chrom, nikel, timah, tembaga, aluminium, emas, perak, platina, dan
bahan tambang lainya, dihasilkan dari dalam tanah.
G
. Pertumbuhan Penduduk dan Terjadinya
Polusi
Polusi
atau pencemaran adalah suatu keadaan dimana kondisi suatu habitat(tempat dimana
makhluk hidup itu berada) tidak murni lagi, karena pengaruh terhadap habitat
itu. Pencemaran-pencemaran lingkungan itu dibagi tiga :
a . Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan berbagai
hal, seperti sampah plastik, kaleng-kaleng, rongsokan kendaraan yang sudah tua.
Plastik tidak dapat hancur oleh proses pelapukan dan besi-besi tua menimbulkan
karat, sehingga tanah tidak dapat ditumbuhi tanaman.
b . Pencemaran Udara
Pencemaran udara isebabkan oleh asap
yang keluar dari pebrik-pebrik dan kendaraan bermotor.
c.
Pencemaran
Air
Sebagaimana telah diuraikan diatas
bahwa manusia amat membutuhkan air, meskipun permukaan bumi ini penuh dengan
air, namun sering masalah dalam memperoleh air bersih.
BAB I
ORIENTASI UMUM
Pengertian
Ilmu Budaya Dasar, Ruang Lingkup Kajian,dan
Tujian Ilmu Budaya Dasar
A . Pengertian
“Ilmu Budaya Dasar” adalah suatu
pengetahuan yangmenelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan
menggunakkan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan
oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam pengetahuan
Budaya.
Pengetahuan Budaya (the humanities) adalah pengetahuan yang mencangkup keahlian
(disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini dapat di bagi lagi dalam
keahlian-keahlian lain.
Tujuan pengajaran ilmu budaya dasar :
·
Lebih peka dan terbuka
terhadap masalah kemanusiaan dan budaya , serta lebih bertanggung jawab
terhadap masalah-masalah tersebut.
·
Mengusahakan kepekaan
terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan
·
Menyadarkan mahasiswa
terhadap nilai-nilai yang hidup di dialam masyarakat , menghormatiserta simpati
pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat
·
Memilikai latar
belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan masyarakat Indonesia
·
Mengembangkan daya
kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan kebudayaan
·
Menimbulkan minat untuk
mendalami
·
Mendukung dan
mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kereatif
·
Agar dapat memenuhi
tuntutan dari tri dhama perguruan tinggi khususnya darma pendidikan
B. Ruang Lingkup
Kajian
Bertitik tolak dari kerangka tujuan
yang telah di kemukakan , ada dua masalah yang bias di pakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ilmu budaya
dasar. Kedua masalah tersebut ialah :
·
Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
yang dapat di dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi
masing-masing keahlian didalam pengetahuan budaya maupun secara gabungan
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
·
Hakikat manusia yang
satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam kewujudannya dalam kebudayaan
masing-masing zaman dan tempat. Dalam meliat dan menghadapi lingkungan alam,
sosial, dan budaya .manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan , akan
tetapi ketidk seragaman yang di ungkapkan secara tidak seragam , sebagaimana
eksperisnya yang dilihat dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pemikiran dan
persamaan, tingkah laku, dan kelakuan meraka. Manusia tidak hanya sebagai
subyek akan tetapi sekaligus sebagai obyek pengkajian bagaimana hubungan
manusia dengan alam semesta, manusia dengan dirinya sendiri. Nilai-nilai
manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan tuhan menjadi sentral dalam
ilmu budaya dasar.
Tim IBD dari konsorikum sudah berusaha
mengadakan pembagian masalah-masalah tersebut secara fleksibel. Masalah-masalah
tersebut dibagi menjadi 10 tema atau 10 topik:
1.
Manusia dan pandangan
hidup
2.
Manusia dan asuhan
3.
Manusia dan tanggung
jawab
4.
Manusia dan cinta kasih
5.
Manusia dan kegelisahan
6.
Manusia dan penderitaan
7.
Manusia dan harapan
8.
Manusia dan ketulusan
9.
Manusia dan pengabdian
10.
Manusia dan keadilan
C
. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
·
Mengusahakan kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya ,sehingga mereka akan lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terurama untuk kepentingan profesi
mereka.
·
Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan
dan budaya , serta mengembangkan daya kritik meraka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
·
Mengusahakan agar
mahasiswa tidak jatuh kedalam sidar-sifat kedaerahan dan perkotaan disiplin
yang ketat, usahan ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit
dan condong membuat manusia berspesialis yang berpandangan kurang luas.
·
Mengusahakan wahana
komunikasi para akademis kita agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
Dengan memiliki bekal yang sama, para akademis diharapkan akan lebih lancar
berkomunikasi
Dapat dirincikan secara singkat bahwa
tujuan ilmu budaya dasar dalam keseluruhan adalah :
·
Agar mahasiswa memiliki
pengetahuan dan pemahaman tentang ilmu budaya dasar
·
Agar mahasiwa mengerti
dan memahami apa arti kasih sayang, kemesraan, dan pemujaan.
·
Agar mahasiswa menegri
dan memahami apa arti keindahan
·
Agar mahasiswa memahami
dan mengetahui arti pemderitaan
·
Agar mahasiswa
mengetahui dam memahami arti keadilan bagi kehidupan manusia
·
Agar mahasiswa memahami
dan mengetahui apa arti pandangan hidup
·
Agar mahasiswa memahami
dan mengetahui apa arti tanggung jawab bagi kehidupan manusia
·
Agar mahasiswa dapat
mengetahui tentang seluk-beluk kegelisahan dalam hubungannya dengan kehidupan
manusia
·
Agar mahasiswa mengetahui
seluk-beluk harapan dalam kehidupan manusia.
Sebagai kesimpulan setelah mahasiswa
menerima mata kuliah IBD hendaknya mereka dapat memperlihatkan :
·
Minat dan kebiasaan
menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya,
menelaah apa yang di kerjakan sendiri.
·
Kesadaran akan pola
nilai-nilai yang dianutnya serta bagaimana hunungan nilai-nilai ini dengan
dengan cara hidupnya sehari-hari.
·
Kerelaan memikirkan
kembali dengan hati terbuka akan nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah
dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya
sendiri
·
Keberanian moral untuk
mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan
penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat di
benarkan